Sewa Lift Barang Kabupaten Bangli, melayani persewaan lift barang dan alat proyek area Kabupaten Bangli.
Sewa Lift Barang Kabupaten Bangli
PT. MULYA KARYA PRIMA merupakan perusahaan yang bergerak pada Bidang Pengadaan Barang dan Jasa Sewa Cargo Lift (Sewa Lift Barang) yang telah memiliki banyak pengalaman dalam melakukan pemasangan Cargo Lift (Sewa Lift Barang) di proyek pembangunan gedung bertingkat, Hotel, Perkantoran dengan kapasitas angkut dari 1 TON hingga 4 TON. Alat ini adalah Lift Barang (Cargo Lift) dengan Sistem Knock Down. Alat ini berfungsi untuk menaikkan material bangunan seperti pasir, batu bata, semen dan material yang lainnya.
Selain pada layanan Cargo Lift (Sewa Lift Barang) kami juga menyediakan Rental Peralatan Proyek lainnya seperti Sewa Scaffolding, Sewa Profesional Hoist, Sewa Bar Bending, Sewa Bar Cutter, Sewa Bar Bending Begel, Sewa Genset, Sewa Bor Pile, Sewa Bucket Cor, Sewa Kompresor Air Man, Sewa Kompresor Screw dan Sub Pekerjaan Bekisting
Kabupaten Bangli adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Bali, Indonesia. Kabupaten Bangli adalah satu-satunya kabupaten di provinsi Bali yang tidak memiliki wilayah laut atau berbatasan dengan laut, sehingga Bangli tidak memiliki pantai di tepi laut.[7] Kabupaten Bangli berbatasan dengan Kabupaten Buleleng di sebelah Utara, kabupaten Klungkung dan Karangasem di Timur, dan Kabupaten Klungkung, Gianyar di Selatan serta Badung dan Gianyar di sebelah Barat.
Pada tahun 2021, Bangli mempunyai luas sebesar 519,00 kmĀ², dengan jumlah penduduk sebanyak 254.738 jiwa.[2] Objek wisata di daerah ini antara lain adalah danau Batur. Ibu kotanya berada di kecamatan Bangli.
Sejarah
Menurut Prasasti Pura Kehen yang tersimpan di Pura Kehen, diceritakan bahwa pada abad ke-11 di Desa Bangli berkembang wabah penyakit yang disebut kegeringan yang menyebabkan banyak penduduk meninggal. Penduduk lainnya yang masih hidup dan sehat menjadi ketakutan setengah mati, sehinnga mereka berbondong-bondong meninggalkan desa guna menghindari wabah tersebut. Akibatnya Desa Bangli menjadi kosong karena tidak ada seorangpun yang berani tinggal di sana.
Raja Ida Bhatara Guru Sri Adikunti Ketana yang bertahta ketika itu berusaha mengatasi wabah tersebut. Setelah keadaan pulih kembali, sang raja yang bertahta pada tahun Caka 1126, tanggal 10 Tahun Paro Terang, Hari Pasaran Maula, Kliwon, Chandra (senin), Wuku Klurut tepatnya pada tanggal 10 Mei 1204, memerintahkan kepada putra-putrinya yang bernama Dhana Dewi Ketu agar mengajak penduduk kembali ke Desa Bangli guna bersama-sama membangun dan memperbaiki rumahnya masing-masing sekaligus menyelenggarakan upacara/yadnya pada bulan Kasa, Karo, Katiga, Kapat, Kalima, Kalima, Kanem, Kapitu, Kaulu, Kasanga, Kadasa, Yjahstha dan Sadha. Disamping itu, raja juga memerintahkan kepada seluruh penduduk agar menambah keturunan di wilayah Pura Loka Serana di Desa Bangli dan mengijinkan membabat hutan untuk membuat sawah dan saluran air. Untuk itu pada setiap upacara besar penduduk yang ada di Desa Bangli harus melakukan persembahyangan.